MIKROPLASTIK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN SERTA KESEHATAN MANUSIA
Halo teman-teman!
Selamat datang kembali di Blog-nya
Wahyu!!
Kalian sadar ngga si, kalau
sekarang banyak banget makanan ataupun barang-barang yang dibungkus dengan plastik?
Plastik merupakan suatu pembungkus yang terbilang murah dan mudah untuk
ditemukan. Maka dari itu, banyak orang yang memilih plastik sebagai pembungkus barang
atau makanan. Plastik sekali pakai akan langsung dibuang dan menjadi sampah
setelah digunakan. Sedangkan, plastik yang dapat di daur ulang akan diolah
kembali dan digunakan sebagai produk daur ulang.
Meskipun plastik memiliki banyak
manfaat untuk segi kemudahan dan efisiensinya, ternyata plastik juga menyimpan
bahaya , loh!
Plastik membutuhkan waktu ratusan
hingga ribuan tahun untuk dapat terurai. Sampah plastik yang terbuang ke
lingkungan akan terpecah menjadi partikel-partikel kecil yang tak kasat mata.
Partikel ini kemudian disebut dengan mikroplastik. Menurut Administrasi
Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Badan Kimia Eropa, mikroplastik
merupakan fragmen dari semua jenis plastik yang panjangnya <5 mm (0,20 inci).
Mikroplastik dapat terbentuk akibat pelapukan plastik di lingkungan.
Mikroplastik akan terakumulasi di udara, darat, maupaun di perairan. Mikroplastik
bukan hanya terbentuk dari pelapukan sampah plastik saja. Mikroplastik dapat
juga terbentuk pada kemasan plastik yang telah digunakan secara berulang-ulang.
Mikroplastik dapat terurai
kembali menjadi bentuk yang lebih kecil yaitu nanoplastik. Nanoplastik memiliki
ukuran yang sangat kecil yaitu kisaran 1 mm atau kurang dari 100 nm. Nanoplastik
dianggap memiliki resiko untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Nanoplastik
yang terdapat di perairan dapat mengganggu ekosistem di air. Tanpa disadari, hewan-hewan
yang hidup di air dapat mengonsumsi nanoplastik. Hewan-hewan laut seperti ikan
akan ditangkap oleh nelayan dan dikonsumsi oleh manusia. Siklus ini menjadikan
nanoplastik dapat masuk ke tubuh manusia dan membahayakan kesehatan manusia. Nanoplastik
terdapat juga di udara. Nanoplastik yang
tersebar di udara dapat terhirup oleh manusia dan masuk ke jaringan-jaringan
tubuh manusia. Hasil penelitian dalam jurnal The Guardian (2022), menyatakan
bahwa untuk pertama kalinya telah ditemukan partikel mikroplastik di plasenta
bayi yang bahkan belum lahir.
Selain itu, mikroplastik dan
nanoplastik dapat menjadikan beberapa spesies hewan di laut terancam punah. Hal
ini disebabkan oleh hewan-hewan yang mengkonsumsi nanoplastik ataupun
mikroplastik akan mempengaruhi gen dan mungkin saja berpengaruh pada daya tahan
tubuh hewan laut serta kelainan genetik.
Banyak sekali dampak yang
ditimbulkan oleh sampah plastik yang kita gunakan. Beberapa hal yang dapat kita
lakukan diantaranya yaitu :
1. Mengurangi
penggunaan plastik dalam keseharian. Penggunaan plastik sebagai wadah
pembungkus dapat diganti dengan bahan pembungkus alternatif yang lebih aan
untuk lingkungan. Pembungkus dapat juga diganti dengan wadah yang dapat dipakai
berulang kali.
2. Kelola
sampah dengan baik. Sampah yang kita hasilkan dapat dipilah dan dibuah pada
tempat yang seharusnya. Tidak membuang sampah secara sembarangan. Apabila
terdapat sampah yang dapat di daur ulang, maka setorkan sampak ke pengepul
sampah daur ulang.
3. Edukasi
dan Aksi. Edukasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat sampah plastik dapat
dilakukan dimulai dari lingkungan keluarga. Proses edukasi juga harus dibarengi
dengan aksi, dimulai dari diri sendiri yaitu dengan cara menggunakan kemasan
yang bukan sekali pakai ; penggunaan barang alternatif pengganti plastik; dan
membuang sampah pada tempatnya.
Sumber :
Dewi, N. (2022). Studi Literatur
Dampak Mikroplastik Terhadap Lingkungan. Jurnal Sosial Sains dan Teknologi 2
(2) : 239-250.
Hanif, K., Suprijanto, J.,
Pratikno, I. (2021). Identifikasi Mikroplastik di Muara Sungai Kendal,
Kabupaten Kendal. Journal of Marine Research 10 (1) : 1-6.
Kompas. (2018). 5 Cara
KurangiMikroplastik agar Kasus Paus Wakatobi Tak Terulang lagi. https://sains.kompas.com/read/2018/12/05/070500323/5-cara-kurangi-mikroplastik-agar-kasus-paus-wakatobi-tak-terulang-lagi?page=all .
Li Yee, M., Wei Hii, L. King
looi, C., Meng Lim, W., Fung Wong, S., Yih Kok, Y., Keat Tan, B., Yen Wong, C.,
Onn Leong, C. (2021). Impact of Microplastics and Nanoplastics on Human health.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7920297/.
https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2022/03/a87d1a60-mikroplastik.jpg?w=828&q=75
Komentar
Posting Komentar